Assalamualaikum
Halo halo, Welcome October! ih saya hampir seminggu ga update blog ya. Kangen nulis tapi males nulis hahaha. Padahal di rumah lagi ga sibuk juga. Belakangan ini saya liat path temen saya, lagi ada ke Jogja, jadi keingetan bahwa saya masih utang postingan Jogja tanggal 23-25 Januari 2014 lanjutan yang ini dan ini. Jadi, setelah kesampaian pergi ke candi Prambanan, tujuan selanjutnya adalah ke pantai! Bosen dong ya masa cuma ke Parangtritis aja, jadilah browsing-browsing pantai lain di Jogjakarta yang berada di Gunung Kidul. Ok, nemu nih, tujuan kami mengerucut ke satu nama pantai, pantai Indrayanti.
Besok paginya, Mamas ke resepsionis hotel dan nyewa motor seharga 70 ribu. Tadinya saya mikirnya mahal ni motor, eh ga taunya setelah dipikir, ya murah atuh ya segitu untuk seharian. Jam 9an, kami keluar hotel, lalu siap-siap. Go show aja belom makan dari hotel, iyalah wajar hotel begini mana ada sarapannya. Menyepakati tujuan sama Mamas, lalu saya duduk manis di motor. Alhamdulillah ni ya, Mamas udah lumayan hafal sama Jogja karena dia pernah OJT di Sukoharjo for 7 months dan dia suka main ke Jogja juga.
Lirik sana sini belum ada makanan yang menarik. Setelah sejam perjalanan, kami berhenti di satu rumah makan, namanya Depot Es 76. Saya udah ngincer nasi pecel ayamnya dari tulisan di spanduknya. Baca menu, saya langsung mesen nasi pecel+ayam, sedangkan Mamas mesen soto ayam. Minumnya es kelapa dua biji. Menunggu sebentar, pesenan kami datang. Mamas sewot berat begitu liat piring saya. Piring saya penuh pecel sayur dan ayam goreng yang keliatannya enak. Mamas sampe bilang gini ke saya : "aku kira pesenan kamu tuh pecel ayam+lalap kayak di tukang nasi uduk pinggir jalan, bukan nasi pecel+ayam goreng begini". Haha salah persepsi dia. Jadi dia makan soto ayamnya sambil ngelirikin piring saya terus. Ga tega dong saya, akhirnya saya bagi juga. Kejadian terulang lagi kayak disini, saya menang milih menu, makanan saya lebih enak :)) Kenyang makan, lanjut jalan lagi.
Sempet kena razia motor juga di jalan. Turun sebentar, diperiksa surat-surat, lalu kami ditanyain dari mana dan mau kemana. Begitu si bapak tau kalo kami turis lokal, dia langsung ramah banget hehe. Kami berkendara terus hingga akhirnya menemukan tulisan Selamat Datang di Gunung Kidul (yang tidak sempat kami foto). Jalanan mulai menanjak. Ternyata jalanan di gunung kidul ini sudah bagus, sudah beraspal semua. Suasana di sepanjang jalan juga teduh oleh pepohonan. Jalanan semakin lama semakin sepi. Mobil yang melintas sangat sedikit, motor pun tidak banyak. Kami juga menemukan tulisan-tulisan "Goa Pindul" ketika melintasi jalan di Gunung Kidul, boleh lah lain kali mampir kesana. Ketika jalan bercabang, kami juga sempat bertanya kepada orang di jalan, bilang saja mau ke arah pantai. Lalu, kami mengikuti arahan, hingga akhirnya menemukan petunjuk di jalan.
Kami kelelahan ketika menemukan petunjuk di jalan. Sudah dua jam berlalu, tapi pantai belum juga ditemukan. Saya akhirnya minta turun dari motor karena pegal duduk. Foto-foto di petunjuk jalan sambil menutupi muka karena hari semakin terik. Iya, kami lupa tidak membawa kacamata hitam jadinya terasa sangat panas. Akhirnya perjalanan kami menemukan pencerahan, tulisan Pantai Indrayanti sudah mulai terlihat. Lalu kami kaget, ternyata banyak sekali bus-bus pariwisata yang sudah parkir di depan pantai. Huhu, tidak sesuai ekspektasi kami, kirain pantainya sepi-sepi aja dong. Ga taunya rame kayak lagi di Ancol. Kami parkir motor, lalu melipir ke mushola terlebih dahulu. Setelah sholat, saya ingin membeli kacamata hitam karna tidak tahan panas. Saya bilang ke Mamas, kalo harga kacamatanya maksimal 35 ribu, ok kita beli, kalo mahal, ga usah. Coba tebak pas saya tanya berapa harganya? 15 ribu aja kaka..Langsung dong beli sepasang :))
Abis gitu, kami main-main di pantai sebentar. Foto-foto. Ga sanggup mau renang karena panas dan ga bawa baju ganti. Saking panasnya, saya ga lepas tu kacamata hitam. Airnya sih bagus ya, warnanya tosca, tapi ombaknya besar. Iyalah namanya pantai selatan. Kata orang-orang sih, pantai Indrayanti macem di Bali karena tebingnya itu. Hihi mayan lah buat wisata. Sebenernya di atas karang itu bisa dinaikin, tapi saya sama Mamas udah ga sanggup jalannya, panasss. Ditawarin untuk nyewa payung ditepi pantai juga ga mau. Ujung-ujungnya cari makan, adalah tukang bakso di bawah pohon gitu depan pantai. Makan bakso deh! Nah pas makan bakso itu, ada pedagang aksesoris dari kerang, yang dagangnya ibu-ibu, langsung lah saya panggil. Tanya-tanya harga, ga taunya aksesoris tsb hanya seharga 10 ribu/3 macam. Langsung deh saya beli bros dari kerang, senang!
Selepas itu, kami kembali ke parkiran motor dan bersiap menjelajah pantai lagi. Eh, ternyata di samping Pantai Indrayanti, ada pantai yang lebih sepi. Kami parkir motor dan foto-foto lagi, haha. Sama aja sih tekstur pasirnya, namanya juga segaris pantai. Karangnya aja yang beda, karangnya ala-ala di Belitung kalo yang ini mah. Sebentar banget disini, lalu jalan lagi. Kami ke arah yang berbeda dari petunjuk jalan yang awal.
Kami ke arah pantai Krakal (kayaknya ya). Wih subhanallah, pantai yang ini lebih eksotis, airnya juga dingiiin. Kepengen banget renang sebenernya saya. Ga lama main di pantai, Mamas ngecek hp tuh, ga taunya sahabatnya nelpon. Kami duduk di saung, lalu Mamas menelpon balik. Ga taunya, sahabat kami mengabarkan kalo sejam yang lalu, ada gempa di Kebumen. Ia khawatir karna tau kami sedang di Jogja. Soalnya, gempanya cukup parah. Wih, lemes juga kami. Kami bergegas menjauhi pantai. Serem aja kan takut gelombangnya jadi besar, Jadi ketika gempa berlangsung, kami masih di motor menuju pantai, jadi getaran gempa tidak terasa.
Sekitar jam 3 sore, kami jalan pulang. Pas sampai di Bukit Bintang, hujan deras. Kami terpaksa berteduh di salah satu warung yang sudah tutup di jalan. Ternyata ada satu pengendara motor juga yang ikut berteduh, tapi ia membawa slr, jadilah kami dijadikan objek fotonya secara diam-diam, haha, ga diam-diam juga boleh, Mas *banci foto*. Lalu saya kelaperan, akhirnya iseng mau buka belalang goreng yang tadi dibeli di jalan. Iyaa, jadi di sepanjang jalan Gunung Kidul ini banyak yang jual belalang goreng, baik di plastik ataupun toples. Kami makan tu belalaln, baru segigit kok saya ga sanggup lanjutinnya, haha. Rasanya sih gurih gitu, tapi ga sanggup aja nelennya. Hujan reda, lalu kami melanjutkan perjalanan pulang kami ke Jogja..
Wassalamualaikum..See you soon!
Sempet kena razia motor juga di jalan. Turun sebentar, diperiksa surat-surat, lalu kami ditanyain dari mana dan mau kemana. Begitu si bapak tau kalo kami turis lokal, dia langsung ramah banget hehe. Kami berkendara terus hingga akhirnya menemukan tulisan Selamat Datang di Gunung Kidul (yang tidak sempat kami foto). Jalanan mulai menanjak. Ternyata jalanan di gunung kidul ini sudah bagus, sudah beraspal semua. Suasana di sepanjang jalan juga teduh oleh pepohonan. Jalanan semakin lama semakin sepi. Mobil yang melintas sangat sedikit, motor pun tidak banyak. Kami juga menemukan tulisan-tulisan "Goa Pindul" ketika melintasi jalan di Gunung Kidul, boleh lah lain kali mampir kesana. Ketika jalan bercabang, kami juga sempat bertanya kepada orang di jalan, bilang saja mau ke arah pantai. Lalu, kami mengikuti arahan, hingga akhirnya menemukan petunjuk di jalan.
asoy bener jalanannya
Kami kelelahan ketika menemukan petunjuk di jalan. Sudah dua jam berlalu, tapi pantai belum juga ditemukan. Saya akhirnya minta turun dari motor karena pegal duduk. Foto-foto di petunjuk jalan sambil menutupi muka karena hari semakin terik. Iya, kami lupa tidak membawa kacamata hitam jadinya terasa sangat panas. Akhirnya perjalanan kami menemukan pencerahan, tulisan Pantai Indrayanti sudah mulai terlihat. Lalu kami kaget, ternyata banyak sekali bus-bus pariwisata yang sudah parkir di depan pantai. Huhu, tidak sesuai ekspektasi kami, kirain pantainya sepi-sepi aja dong. Ga taunya rame kayak lagi di Ancol. Kami parkir motor, lalu melipir ke mushola terlebih dahulu. Setelah sholat, saya ingin membeli kacamata hitam karna tidak tahan panas. Saya bilang ke Mamas, kalo harga kacamatanya maksimal 35 ribu, ok kita beli, kalo mahal, ga usah. Coba tebak pas saya tanya berapa harganya? 15 ribu aja kaka..Langsung dong beli sepasang :))
Abis gitu, kami main-main di pantai sebentar. Foto-foto. Ga sanggup mau renang karena panas dan ga bawa baju ganti. Saking panasnya, saya ga lepas tu kacamata hitam. Airnya sih bagus ya, warnanya tosca, tapi ombaknya besar. Iyalah namanya pantai selatan. Kata orang-orang sih, pantai Indrayanti macem di Bali karena tebingnya itu. Hihi mayan lah buat wisata. Sebenernya di atas karang itu bisa dinaikin, tapi saya sama Mamas udah ga sanggup jalannya, panasss. Ditawarin untuk nyewa payung ditepi pantai juga ga mau. Ujung-ujungnya cari makan, adalah tukang bakso di bawah pohon gitu depan pantai. Makan bakso deh! Nah pas makan bakso itu, ada pedagang aksesoris dari kerang, yang dagangnya ibu-ibu, langsung lah saya panggil. Tanya-tanya harga, ga taunya aksesoris tsb hanya seharga 10 ribu/3 macam. Langsung deh saya beli bros dari kerang, senang!
rasa Bali?
nb : kacamata baru, rok baru :p
Pantai Indrayanti
cantik-cantik ya
pantai apa entah namanya
love love love
ala-ala Belitung
panas banget cyin
header blog yang ternyata kacamata muree *mahal deng belinya jauh*
(bukan) honeymoon
Sekitar jam 3 sore, kami jalan pulang. Pas sampai di Bukit Bintang, hujan deras. Kami terpaksa berteduh di salah satu warung yang sudah tutup di jalan. Ternyata ada satu pengendara motor juga yang ikut berteduh, tapi ia membawa slr, jadilah kami dijadikan objek fotonya secara diam-diam, haha, ga diam-diam juga boleh, Mas *banci foto*. Lalu saya kelaperan, akhirnya iseng mau buka belalang goreng yang tadi dibeli di jalan. Iyaa, jadi di sepanjang jalan Gunung Kidul ini banyak yang jual belalang goreng, baik di plastik ataupun toples. Kami makan tu belalaln, baru segigit kok saya ga sanggup lanjutinnya, haha. Rasanya sih gurih gitu, tapi ga sanggup aja nelennya. Hujan reda, lalu kami melanjutkan perjalanan pulang kami ke Jogja..
bukit bintang
sadiss
Perjalanan Jogja-Gunung Kidul berjarak sekitar 70 km ya, atau dua jam perjalanan. Siapkan fisik yang fit, isi perut sebelum berangkat. Siapkan kacamata hitam juga karena pantainya super panas. Suami saya makin keling loh balik dari pantai ini -_- Oiya, yang saya yakini di blog ini adalah Pantai Indrayanti (yang benar-benar ada namanya). Sedangkan dua pantai yang lain masih ga tau nama pastinya. Monggo dikoreksi tulisan saya teman-teman yang dari Jogja dan sekitarnya kalo ada yang mampir di blog ini :)
Wassalamualaikum..See you soon!
Hoo...modal 15 rebu tohh ternyata
ReplyDeleteudah gitu doang komennya.
*melipirrrr
hihi 15 ribu yang penting kece :D
DeleteLucuuuu rok nya, beli dmna sist???
ReplyDeletedi Malioboro vyy, kan ada toko2 baju gitu macem pojok busan*, eh nemu rok plisket lucu jadilah langsung dibelii, murah juga ga nyampe 100ribu
Delete