Assalamualaikum
Heihooo..Saya lagi malam mingguan sendirian. Ga deh, berdua sama anak ganteng di perut. Mamase lagi kondangan. Saya udah ga mungkin ikut kondangan, padahal sebenernya malam ini juga ada sahabat saya yang nikah. Why? Saya udah ga kuat berdiri lama. Kalo berdiri lama, pasti ujung-ujungnya punggung udah kayak kecetit, ketarik perut kayaknya sih. Jadi mumpung agak lowong, marilah ngeblog. Duh postingan Mei dikit syekali..
Lanjutin yang kemarin yaa..
Jadi setelah kami puas keliling kota tua, kami balik ke hotel dulu kan yaa..Abis Isya, kami memutuskan untuk jalan-jalan lagi. Toko OEN yang famous itu jadi tujuan utama kami. Liat maps, eh ternyata deket banget dari hotel tempat kami menginap. Cuma 5 menit. Sampai di depan tokonya, foto dulu dong yaa..Haha. Ternyata Toko OEN ini masih berada di bangunan tua. Suasananya klasik sekali. Sampai di dalam, kami hanya kebagian tempat seadanya. Sebenarnya, ada spot yang oke untuk duduk menikmati live music.
Tak lama setelah duduk, pelayan datang membawa menu. Dan ternyata banyak menu yang tidak halal, berunsur B2. Yah, karena tidak mau mengambil risiko, saya hanya memesan es krim, Mamas pesan risol. Tidak lama pesanan datang. Rasa risolnya enak. Tapi untuk es krimnya, menurut saya biasa saja ya. Enak tapi ya masih belum istimewa. Es krim murni sepertinya. Tapi saya lebih prefer ke Ragusa untuk makan es krim jenis begini. Harganya juga di atas rata-rata ya. Jadi menurut saya, Toko OEN ini lebih menjual suasana. Kalau ingin membeli cemilan atau kue kering, toko ini juga menyediakannya.
Setelah pulang dari Toko OEN, kami melipir ke tukang lumpia di sebelah toko. Tukang Lumpia bertebaran di Semarang. Dari kaki lima hingga toko besar. Kami hanya membeli dua buah untuk cemilan di hotel. Harga lumpia sekitar 8ribu-12ribu rupiah. Setelah membeli, kami lanjut untuk wisata kuliner lagi. Oiya, nama Lumpia disebut Lunpia kalau di Semarang. Peleburan huruf sesuai lidah lokal mungkin?
Lanjut lagi..Jadi, teman saya yang asli Semarang merekomendasikan untuk makan Nasi Goreng Babat. Kami lalu berputar-putar lalu secara random memilih tukang Nasi Goreng Babat yang paling ramai. Saya lupa nama kedai kaki limanya, tapi yang saya ingat, kedai ini persis sebelum gerbang masuk kawasan pecinan Semarang. Setelah menunggu sekitar 20 menit, pesanan datang. Kami hanya pesan satu porsi karena masih kenyang. Setelah kami makan, duuuuuh, subhanallah rasanya enak bangeeeet. Gurih plus wangi. Ini aja masih kebayang-bayang sampe sekarang. Di sekitar sini ga ada yang jual ya?*lah* Ini kuliner paling rekomended kalo mau ke Semarang. Kenyang makan, kami balik ke hotel. Setelah sampe hotel, lanjut makan Lumpia yang tadi dibungkus. Ternyata kalo Lumpia masih anget, itu enak banget. Rebungnya ga bau sama sekali *laper lagi kan*
Jadi kesimpulannya setelah kuliner di Semarang :
- siapin list makanan apa yang mau dicobain
- siapin duit yang banyak karena hampir setiap sudut makanan enak
- siapin perut
Wassalamualaikum
Waa informasi dan referensinya makasi banyak yah! jadi gak sabar pengen cepet2 ke semarangg!
ReplyDelete