Assalamualaikum.
Hari pertama :
Akhirnya saya punya keberanian untuk datang ke kampus. Yang pertama saya tuju adalah ketua program studi magister psikologi. Kebetulan beliau sedang tidak ada di tempat waktu saya datang. Saya ditanya oleh bapak sekretariat tentang keperluan saya. Saya menjawab sejujurnya mengenai pengunduran diri. Beliau mengarahkan saya mengenai prosedur yang harus dilakukan.
The prosedur were :
1. Saya datang ke biro adak universitas untuk membuat surat permohonan pengunduran diri
2. Saya datang ke perpustakaan untuk mengurus surat bebas pustaka (yang mana ga bisa sehari jadi 😂)
Setelah selesai urus surat-sura t,saya naik lagi ke atas, ke ruangan dosen untuk pamitan. Saya menemui dosen kordinator praktikum (Ibu Riana), saya ga bisa menahan tangis waktu ketemu beliau..Beliau cuma bilang sama saya "Belum jalannya sekarang ya nak untuk sekolah..tetap semangat nak lanjut sekolahnya nanti" dan mata saya pun basah. Beliau sangat sangat pengertian terhadap mahasiswanya,terimakasih ibuu :")
Saya pamitan ke dosen-dosen lain,I bu Rahmah, Ibu Monik, mereka pun paham akan keadaan saya..Ibu Rahmah menasehati "gapapa mbak, berkah ikut suami..jangan lupa didik anak pakai ilmu agama ya mbak" :") Ibu Rahmah, ibu dosenku yang selalu menasehati mengenai agama,woffyu buu..Ibu Monik, dosen pembimbing terakhir saya menasehati agar saya tetap semangat melanjutkan s2 di lain hari..terimakasih ibu atas kebaikan dan doanya :") Dosen-dosen psikologi pendidikan sangat sangat baiiik..i kinda miss that warm ambience!
Setelah pamitan dengan dosen-dosen pendidikan, saya menghadap ketua prodi, Pak Tommy. Saya mengira beliau akan bertanya detail ke saya, ternyata tidak. Beliau memahami keputusan saya untuk hijrah menemani suami. Ternyata, ayah dari pak Tommy merupakan pensiunan dari kantor yang sama dengan suami saya. Alhamdulillah. Sempet ketemu dengan Ibu Tia juga, beliau menasehati saya juga agar tetap semangat melanjutkan kuliah saya.
Bapak Hadi, yang biasanya galak, juga kemarin itu baiiikk bangeett..Beliau menasehati saya juga "memang bagusnya istri ikut suami, biar suami kerjanya lancar, tenang".
Hari kedua :
Setelah surat bebas perpustakaan jadi, saya pun pamitan dengan Ibu Tyas. Beliau baik hati memberi tahu saya mengenai website-website berisikan jurnal psikologi (dan saya pun lupa sekarang 😂). Beres dari perpus, saya lanjut ke admin universitas untuk urus-urus transkrip. Yayy beress..
Alhamdulillah ya Allah untuk segala kemudahan ini.
Dear Untar dan segenap dosen yang luar biasa baik,
Terimakasih telah memberi saya kesempatan untuk mengenyam ilmu.
I mayn't get the degree but i kno i get another things here. I got so many friends. I kno my self more and more.
Kalo bukan di Untar, mungkin saya tak akan pernah berani mengambil keputusan sendiri..
Kalo bukan di Untar, mungkin saya tak akan pernah berani mengambil keputusan sendiri..
Saya bakal kangen riuh ricuh macetnya Grogol. Dan kangen lompat separator depan kampus.
Its not goodbye, dear Magister. I'll keep you in my heart. See you in another yearsss :*
*lalu berenti jajan pempek buat nabung sekolah lagi*
Wassalamalaikum
Comments
Post a Comment