Assalamualaikum
Pernah inget kan ya tentang postingan saya yang lagi belajar investasi? Iya..pada akhirnya saya ikut reksadana dan menanamkan modal saya di bisnis sahabat (waktu itu) saya dan Mamas. Bisnisnya sendiri baru dimulai, di bidang pengelolaan barang bekas. Si sahabat kami ini meminta tolong kepada kami untuk membantu dia melalui penanaman modal melalui grup bbm. Bukan hanya kami yang dimintai tolong untuk menanamkan modal, akan tetapi sahabat-sahabat kami lain juga diminta. Kala itu, hanya saya dan Mamas yang kebetulan ada rezeki lebih. Ok, deal. Saya melakukan transfer sejumlah uang ke sahabat kami. Sahabat kami itu menjanjikan hasil bagi usaha sebesar sekian persen setiap bulan. Ia pun menjanjikan bahwa modal bisa ditarik sewaktu-waktu apabila kami memerlukan.
Saya yang anaknya curigaan, langsung minta sahabat kami ini untuk menuliskan perjanjian kerja sama. Setelah email dikirim, minggu depannya saya dan Mamas janjian untuk menandatangani perjanjian kerja samanya. Sekalian waktu itu mau ngerayain anniversary setahun nikahan, sekalian ke Bandung juga buat bisnis ini. Okelah, kami ketemuan dan everything goes well. Sebulan, dua bulan, tiga bulan. Sahabat kami ini masih rutin melakukan pembagian keuntungan di tanggal yang disepakati. Namun, bulan-bulan setelahnya, saya yang harus mengingatkan sahabat kami itu agar membagi hasil keuntungan. Di akhir Desember lalu, saya dan Mamas ingin menarik modal yang kami tanamkan sehingga dari bulan November, kami sudah mengutarakan niat kami kepada sahabat kami. Ia mengiyakan.
Desember datang. Kami terus mengingatkan bahwa uang modal kami akan kami tarik karena memang ada kebutuhan mendesak. Mendesak sekali. Saya harus bayar kuliah dan adik ipar mau ikut bimbel. Di tanggal yang ia janjikan kepada kami, ia menghilang. Blas hilang. Tanpa kabar sama sekali. Bbm, Whatsap, sms, sama sekali tidak dibalas. Saya dan Mamas sungguuuuuuuuh kesal. Akhirnya kami bisa menghubunginya melalui email. Ya, kadang dibalas, kadang tidak. Sampai akhirnya kami benar-benar kehilangan kontak sama sekali. Kami mencoba mencari kabarnya ke segala penjuru. Hingga akhirnya kami mendapatkan kontak Ibunya yang tinggal di Jawa Timur. Kami cerita masalah kami dengan anaknya, ibunya bersedia membantu mencari anaknya. Kami percaya dengan ibunya.
Kebohongan demi kebohongan terungkap. Saya dan Mamas mengumpulkan banyak bukti bahwa sahabat saya ini membohongi kami. Kesalnya, ia bisa mengganti status bbm di pin yang satu lagi (sahabat saya lain yang kebetulan punya pin-nya bilang ke saya), tapi ajakan pertemanan saya di bbm itu tidak ditanggapi. Banyak kebohongan pokoknya. Januari berlalu. Ibu sahabat kami itu ternyata hanya berjanji. Kami menunggu sekian minggu, tapi si ibu tidak juga bergerak membantu mencari anaknya ke Bandung. Saya stres banget dong. Saya sempet muntah-muntah parah di fase saya sudah tidak muntah. Ga keitung nangis berapa kali. Ga keitung nyindir sahabat kami ini di path. Bayangin dong, ia ga hubungin kami, tapi masih sempet buka path..Aku tak paham lagi..
Tanggal belasan Januari kemarin, saya hampir ga bisa kuliah semester ini karena ga tau mau bayaran kuliah dari uang apa. Dari yang tadinya marah, nangis, ngamuk sampe akhirnya pasrah. Yaudah, kalo emang mesti cuti semester ini, yaudah mau gimana kan. Yaa, itu lah, Allah Maha Baik, Maha Kuasa. Sahabat kami menahan hak kami, Allah memberi rezeki dari jalan lain. Alhamdulillah, saya bisa bayar kuliah dengan setengah berdarah-darah. Baru semester ini rasanya lega banget bisa bayar kuliah. Tapi adik ipar saya harus bersabar menunggu kakak-kakaknya punya rezeki lain untuk bayar bimbel. Maaf ya dek :(
Sampai akhirnya, kami kehilangan kesabaran. Mamas mengajak saya ke Bandung, untuk menemui sahabat kami itu. Tentunya tidak berdua, melainkan mengajak sahabat-sahabat yang lain untuk menemani. Khawatir saya dan Mamas tidak bisa mengendalikan emosi. Ya, akhirnya kemarin kami ke Bandung ramai-ramai. Menemui orang yang kami cari. Alhamdulillah ketemu. Sampai di rumahnya, hanya Mamas yang mengobrol dengan sahabat kami itu. Saya menyimak dari jauh. Saya dilarang untuk mendekat oleh yang lainnya. Mereka khawatir karena saya sedang hamil. Yang lain mengadem-ademkan hati saya. Diskusi Mamas berlangsung alot. 3 jam tidak menghasilkan apa-apa. Sahabat kami ini sepertinya bangkrut dan sudah tidak memiliki apa-apa.
Saya ga mau gitu aja pulang tanpa hasil ya. Akhirnya saya memaksa Mamas untuk menahan aset sahabat kami itu. STNK mobil (maunya BPKB, tapi katanya ilang) dan LED TV berhasil kami bawa pulang. Jahat? Engga dong. Gini ya, ga ada jaminan apapun kalo sahabat kami ini akan bayar uang modal kami. Jadi jalan satu-satunya adalah meminimalisir kerugian kami. Yah, cuma barang itu yang bisa kami bawa, jadi kami bawa sebagai jaminan.
Masalah ini masih menggantung. Entah akan selesai atau tidak. Entahlah..Kalo pun emang uang itu masih jadi rezeki kami, toh ga akan kemana. Kalo pun tidak, semoga Allah menggantinya dengan yang lebih baik. Semoga hati kami dilapangkan..Dan kami mendapat banyak pelajaran dari hal ini..
Dan entah bagaimana saya harus memaafkan.
Wassalamualaikum
Semoga perkaranya selesai dengan baik. Aamiin. Jangan kapok ya, Put, tapi ambil pelajaran banyak-banyak.
ReplyDeleteNgeri dan gawat emang soal duit ini. Kasar katanya dari saudara bisa 'bunuh-bunuhan'. Banyak eling kalau rezeki datangnya dari Allah, dan semoga urusannya selesai baik. Aamiin.
Aamiin! Bener Rif, percaya banget istilah sodara aja bisa bunuh-bunuhan karena duit..ini ngerasain sendiri soalnya.
DeleteIya..makasih banyak doanya ya..banyak banget pelajaran dari kasus ini Rif, semoga hati ini dikuatkan..
*pelukkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk kencengggggg
ReplyDeletebubu mah ga crita2 ih...huhuu
so sorry to hear the story. Semoga haknya bubu dan ayah bisa segera tertunaikan oleh sang sahabat yaa. aamiin.
hooh..ga sanggup ceritanya ibun..keburu nyeri hatee..
Deleteaamiin aamiin..mohon doa ya ibuunn
*peluk balik
duh mba Put, diriku juga pernah punya masalah dengan piutang ke teman, jangan pakai ga enakan ya mba, ya walaupun mesti banyak-banyak sabar.. >,<
ReplyDeletesemoga urusan piutang ini segera selesai, dengan cara yang terbaik ya mba Put. ikhtiar dan berdoa terus, insya Allah dilapangkan jalan. Amin
Huaaah mba Tyaraa..ini aku udah sampe kayak debt collector loh yang ga bosen nelponin :(
DeleteIyaa..mesti dikejar terus sampe uangnya balik..
Aamiin makasih yaa mba doanyaa..:*
ya ampuun akhirnya ke kepo-an aku terjawab sudah.. *ngeliat postingan path*
ReplyDeletesabar yaaaaaaaaaaa neng.. smga urusannya cepet slsai, cepet beres, Allah ganti dgn kemudahan yg berlipat. aamiin aamiin.
*peyuk*
Tetehhhh..maapkan aku nyampah di path..hikss..
DeleteAkhirnya aku menuliskan kasusku di blog, biar jadi pelajaran untuk temen2 lain..
Aamin allahumma aamiin..nuhun ya teteh sayangg doanyaaa..*peluk baliiik*