FRAUPUTRI

Assalamualaikum Pindah kota berarti kami harus menyesuaikan dengan kebiasaan orang lokal. Salah satunya adalah soal sarapan. Kami yang setahun setengah tinggal di Palembang, biasa sarapan pempek atau mie celor. Kalo si papi kehilangan sekali sama model mie Begitu pindah ke Medan, oh sungguh sediih :( Tapi mau gimana lagi kan, dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Biar betah di Medan, marilah berbaur dengan kebiasaan orang lokal. Jadi, di Medan ini orang-orang biasa sarapan : 1. Lontong Medan Segala sudut kota penuh dengan kedai yang bertuliskan lonton medan di kala pagi hari. Yes ini favorit. Kalo lontong sayur di Bekasi cuma sebatas lontong dan sayur labu/pepaya. Kalo lontong di Medan luar biasa sedapnya. Lontong plus sayur labu, ada taburan tempe kering, teri asin, tauco, dan telur. Dan dibandrol dengan harga 7-10ribu dengan porsi kuli. Sst, ini pedes. Haha. 2. Nasi Gurih Kalo di Bekasi namanya Nasi Uduk. Di Palembang namanya Nasi Lemak. Pindah ke Medan n...

Assalamualaikum. Hai haaaai!! Beberapa bulan di Medan, saya masih belom bisa betah disini huhu. Meskipun kegiatan demi kegiatan menyibukkan diri sudah dijalani. Masih saja belum betah. Time will heal? Setelah cerita perjalanan ke Berastagi bagian pertama, saya mau coba lanjutin lagi yaaa. Jadi selama di Berastagi, Arsena ini agak cemberut, ditanyain mau naik kuda, dia jawab engga. Ditanyain naik delman, dia juga jawab engga. Baru agak seneng waktu dia liat-liat kelinci di depan pasar buah. Terus kami tanya, kak Sena mau apa? Dia bilang, kakak mau petik-petik. Oiyaaa, kami memang berjanji untuk petik Stroberi. Lalu kami bergegas ke pinggiran kota Berastagi untuk mencari wisata petik Stroberi. Voila ketemu! Kamu bisa temui wisata ini di jalan sebelum masuk ke Berastagi. Setelah sampai, parkir mobil, lalu kami bertanya tarif petik Stroberi. Ternyata, kami nanti hanya membayar apa yang kami petik. Harga Stroberi yaitu 80.000 per kilo. Setelah itu, kami diberi keranjang dan topi....